- 30 January 2020
- Posted by: webadmin
- Category: Bali, Berita

Mangupura, 30 Januari 2020. Sosialisasi rencana uji coba kehandalan peralatan purwarupa Standing Water Detector (SWD) yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV.
Kegiatan dilaksankan Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara dan dipimpin oleh Capt. Noviyanto Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara didampingi Bapak Noviansyah selaku pelaksana harian Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV. Kegiatan dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Udara, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, dan Perum LPPNPI Cabang Denpasar.
Pemaparan spesifikasi peralatan Standing Water Detector (SWD) diberikan oleh Bapak Hasan Bashory, disampaikan bahwa saat ini peralatan SWD sedang dalam tahap pengembangan dan uji coba. Uji coba sudah pernah dilakukan di bandara Kulonprogo (YIA) bersama dengan tim dari ITS Surabaya pada tahun 2019, dimana saat ini hanya tersedia 1 (Satu) set peralatan dengan 8 (delapan) sensor. Peralatan juga sudah didesain sedemikian rupa menyesuaikan dengan Kriteria pada Annex 14 Aerodrome dan telah dilakukan uji impact dengan hasil ketahanan breakable pada kekuatan 1330 N.
Sosialisasi ini dilakukan untuk mendapatkan masukan dari operator bandar udara dan stakeholder terkait spesifikasi teknis peralatan, mekanisme pengujian, tempat dan waktu pengujian, serta masukan lain yang dibutuhkan untuk penyempurnaan peralatan.
Secara spesifikasi, peralatan SWD ini nantinya akan mendeteksi ketinggian genangan air dan kecepatan surutnya air berbasis pada metode kecepatan aliran air (Debit) Pada Permukaan Runway sesuai kunturnya.
Peralatan SWD diharapkan dapat menjadi peralatan yang terstandarisasi (tertuang dalam regulasi) dan nantinya dapat berkontribusi pada keselamatan penerbangan. Alat ini dinilai penting dikarenakan dalam regulasi dikatakan bahwa penyelenggara bandar udara berkewajiban untuk melaporkan adanya gendangan air di permukaan runway kepada penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan, namun selama ini belum tersedia alat yang dapat dipergunakan untuk melakukan pengukuran secara standar.
Seluruh pihak mendukung adanya rencana ujicoba peralatan SWD di bandar udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dengan mempertimbangkan beberapa poin penting sebagai berikut :
1. Spesifikasi teknis peralatan perlu mempertimbangkan agar tidak memperparah resiko apabila terlindas/tertabrak landing gear pesawat saat terjadi incident / serious incident / accident, seperti halnya spesifikasi teknis runway light yang mudah patah apabila terkena roda pesawat.
2. Bagaimana teknis penempatan dan pengoperasian sensor nantinya di lapangan agar tidak mengganggu operasional peralatan lain yang sudah existing, serta tidak mengganggu pandangan pilot dikarenakan warnanya cukup mencolok (kuning terang) dan berjumlah cukup banyak.
3. Sebelum pemasangan alat/sensor, perlu dilakukan profiling runway dengan presisi sehingga hasil sensor yang didapatkan nantinya dapat akurat.
4. Perlu dipertimbangkan daya tahan peralatan sensor yang dipengaruhi oleh lingkungan, seperti cuaca, suhu, dan serangga/gangguan binatang dan agar tidak menjadi faktor yang bisa menambah tingkat keparahan jika terjadi suatu kejadian disekitar landasan
5. Perlu diadakan rapat teknis lebih lanjut dengan pihak Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai untuk mempersiapkan sumber daya dan data dukung lainnya yang dibutuhkan (lokasi, sumber catu daya, waktu pelaksanaan, dll) sehingga pada saat pelaksanaan uji coba tidak menemui kendala.