- 7 November 2019
- Posted by: webadmin
- Category: Bali, Berita

Mangupura, 7 November 2019. Dengan meningkatnya pertumbuhan industri angkutan udara menuntut adanya pengaturan slot time secara efektif dan efeisien. Slot time atau sering disebut sebagai alokasi ketersediaan waktu terbang di bandara mempunyai peran yang sangat penting dalam kelancaran operasi penerbangan. Ketersediaan waktu terbang di bandar udara dengan baik dapat dilakukan koordinsi dan kaloborasi antar pemangku kepentingan, sehingga penggunaan slot time untuk kebutuhan operasional dapat oftimal. Unit Pelaksanaan Koordisasi Slot (UPKS) memiliki peran penting sebagai fasilitator / mediator dalam rangka penerapan slot time. UPKS di ketuai oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV harus mampu secara berkesinambungan bersama-sama dengan penyelengara bandara dan Airnav Indonesia menyampaikan pemutahiran data Notice Airport Capacity (NAC), serta melaporkan data pengawasan slot performance kepada Ketua Penyelengara Slot Time.
Untuk menciptakan sinergitas dan harmonisasi dalam penerapan Slot Time di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV dilaksanakan Rapat Koordinasi UPKS Wilayah IV di hotel Fontana Hotel Kuta dari tanggal 6 sampai dengan 9 November 2019. Rapat dihadiri oleh perwakilan Direktorat Angkutan Udara, Indonesia Airport Slot Management, Perum LPPNPI ( AirNav Indonesia) dan Perwakilan Penyelengara Bandara di wilayah Kerja Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV. Dalam Sambukan Kepala Kantor Otoritas Bandara IV yang disampaikan olek Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Noviansyah mengharapkan rapat koordinasi tersebut dapat menyamakan persepsi terhadap regulasi yang berlaku, meningkatkan koordinasi, sinergitas dan harmonisasi, dan mengoptimalkan penerapan slot time di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, sehingga ketersedian kapasitas angkutan, kualitas pelayanan, aksesbilitas dan keterjangkoan daya beli masyarakat dapat dicapai dengan baik.