Penutupan Sementara Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere Karena Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki

Maumere 31 Juli 2024 – Kantor UPBU Kelas II Fransiskus Xaverius Seda Maumere mengeluaran surat penutupan bandara sementara berdasarkan ASTHAM Nomor VAWR8816 31 Juli 2024 pukul 12.40 UTC (31 Juli 2024 pukul 20.40 WITA) sampai dengan 01 Agustus 2024 pukul 12.40 UTC (01 Agustus 2024 pukul 20.40 WITA), Peta Prediksi Penyebaran Debu Vulkanik yang berlaku mulai tanggal 31 Juli 2024 pukul 12.40 UTC (31 Juli 2024 Pukul 20.40 WITA) sampai dengan 01 Agustus 2024 pukul 14.40 UTC (01 Agustus 2024 pukul 06.40 WITA) dan Berita SIGMET BMKG yang berlaku mulai tanggal 31 Juli 2024 pukul 13.10 UTC (31 Juli 2024 pukul 21.10 WITA) sampai dengan 31 Juli 2024 pukul 19.10 UTC (01 Agustus 2024 pukul 03.10 WITA) menunjukkan bahwa ruang udara dan/atau jalur penerbangan dan/atau area approach Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda Maumere terdampak abu vulkanik.
Pengamatan visual hasil evaluasi aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki periode 26 Mei – 9 Juni 2024 yang disampaikan oleh Badan Geologi gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan cokelat dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-1000 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 20-30°C. Terjadi Letusan dengan tinggi 100-1000 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu. Terjadi Guguran, namun secara visual, jarak dan arah luncuran tidak teramati. Teramati sinar api pada tanggal 9 Juni pukul 18.43 WITA saat terjadi erupsi.

Aliran lava ke arah timur laut teramati sejauh kurang lebih 4.340 meter dari kawah utama Gunung Lewotobi Laki-laki pada 9 April 2024 dan tidak teramati adanya perubahan yang signifikan sejak tanggal 29 Februari 2024.
Dan menurut pengamatan instrumental jenis gempa yang terekam selama periode 26 Mei – 9 Juni 2024, yakni : 51 kali gempa letusan, 6 kali gempa guguran, 21 kali gempa hembusan, 6 kali gempa harmonik, 15 kali Low Frequency, 1 kali gempa hybrid, 270 kali gempa Vulkanik Dangkal, 146 kali gempa Vulkanik Dalam, 14 kali gempa Tektonik Lokal, 53 kali gempa Tektonik Jauh.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki, sehingga tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki dinaikan dari Level II (Waspada) ke Level III (SIAGA).



Leave a Reply