Pelatihan Keadaan Darurat DPPU Pertamina Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai

Mangupura, 7 November 2019.  Kegiatan Pelatihan Keadaan Darurat DPPU Pertamina Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang dilaksanakan pada hari Kamis, 07 November 2019, pukul 09.00 WITA s.d Selesai, dengan 3 (tiga) skenario sebagai berikut :

1. Kebakaran Truck Hydrant Dispenser pada saat proses refueling
Kronologis : Saat pengisian bahan bakar pesawat CXYZ di bravo 23 dengan no reg. 008 tujuan DPS-CGK terjadi konsleting listrik pada cabin truck dispenser NGR 3X, api di cabin muncul dan semakin besar. Operator segera mengambil APAR untuk penanganan pertama dan berkoordinasi dengan pengawas. Selanjutnya pengawas menginformasikan kejadian tsb ke PKP-PK Bandara dan PKP-PK melakukan pemadaman dengan foam

2. Kebakaran Loading Point (LDP)
Kronologis : Saat operator RSD melakukan proses topping up refueler NGR 2Y di LDP l tiba-tiba terjadi luberan pada tangki refueler yang sedang diisi. Operator RSD melaporkan kejadian kepada supervisor dan supervisor memerintahkan 2 orang operator untuk pembersihan tumpahan tsb. Pada saat penanganan tumpahan tiba-tiba terjadi konsleting listrik dan terjadi kebakaran di LDP l . Segera operator RSD melakukan penanganan pertama dengan APAR namun api semakin membesar. Selanjutnya supervisor menginformasikan kepada security DPPU untuk membunyikan lonceng tanda terjadi kebakaran dan berkoordinasi dengan PKP-PK untuk pemadaman.

3. Penyusupan pengendara motor ke lokasi DPPU Pertamina Ngurah Rai
Kronologis : Security DPPU melihat orang tidak dikenal melewati kantor menggunakan sepeda motor kemudian masuk ke lokasi DPPU Ngurah rai melalui pintu gerbang barat. 1 Personel security dan 1 personel pengamanan bantuan dari TNI AU segera mengejar menggunakan mobil TC. Proses penangkapan dilakukan dan terjadilah perkelahian. Penyusup berhasil dilumpuhkan dan dibawa ke Pos security untuk proses interogasi.

Adapun kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk implementasi dari prosedur dalam menangani keadaan gawat darurat, menguji dan mengevaluasi kemampuan personel dalam menghadapi situasi keadaan darurat, serta melatih koordinasi dan komunikasi antar DPPU Pertamina dan unit terkait di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai dalam menghadapi keadaan darurat.

Evaluasi dari OBU IV :
1. Skenario dan persiapan kurang matang,
2. Masih ada personel yang kurang paham terhadap perannya dalam menghadapi situasi keadaan darurat (saat skenario 1)
3. Alur komunikasi dan koordinasi, respon terhadap keadaan darurat, dan fungsi on scene commander sudah cukup baik.

Saran dan masukan dari OBU IV :
1. Kedepannya agar skenario dan persiapan lebih matang
2. Kecakapan dan kompetensi personel dalam menghadapi keadaan darurat agar ditingkatkan
3. On Scene commander agar lebih sigap, cepat dan tanggap dalam merespon keadaan darurat.



Leave a Reply